Sebelum memulai tahap konstruksi tim kontraktor kolam renang harus memahami skema MEP pada proyeknya. Mungkin masih banyak dari kita yang belum memahami apa itu MEP bahkan fungsinya juga masih belum ketahuan. Wajar saja istilah ini memang tergolong hal yang teknis hanya arsitek dan tukang saja yang mengetahui penjelasan yang lebih mendalam.

Namun sebagai wawasan tidak ada salahnya untuk memahami penjelasan dari sistem M.E.P sehingga nantinya Anda bisa mendiskusikannya dengan kontraktor mengenai skema yang tepat dan minim risiko.

Apa Itu MEP?

M.E.P merupakan kepanjangan dari M (Mechanical), E (Electrical), dan P(Plumbing). Dalam bahasa indonesia istilahnya tidak beda jauh yakni mekanikal, elektrikal, dan pemipaan. Menurut definisinya MEP adalah sebuah skema, rancangan, atau konsep yang membahas mengenai bagaimana sistem mekanikal yang baik, elektrikal yang tersusun dengan rapi dan efisien, dan juga sistem pipa dengan penataan yang baik sesuai dengan standar.

Pada umumnya MEP menjadi acuan para engineer atau pekerja konstruksi tukang bangunan sehingga mereka bisa merancang konstruksi dengan memperhatikan ketiga aspek tersebut.

MEP pembuatan kolam renang

Lantas bagaimana dengan MEP pada kolam renang?

Menyimpulkan dari definisi di atas MEP pada kolam renang adalah sebuah rancangan yang di buat oleh kontraktor untuk membangun kolam renang yang mempunyai sistem mekanikal yang baik berkaitan dengan instalasi pompa kolam, filter, dan komponen lainnya. Selain itu instalasi kelistrikan menyinggung sistem listrik di dalam kolam renang, dan juga sistem instalasi pipa yang memperhatikan keamanan, ketepatan sehingga menghasilkan rancangan yang ideal.

Memahami Lebih Jauh Aspek MEP Pada Konstruksi Kolam Renang

Setelah  mengetahui definisi dari MEP kolam renang, selanjutnya kami ingin menjelaskan mengenai pentingnya peran ketiga skema ini untuk memberikan kualitas kolam renang yang lebih baik dan aman bagi keluarga di rumah.

1. M (Mechanical) Sistem Mekanik

Kolam renang tidak bisa berfungsi dengan baik tanpa adanya mekanikal engineering. Ini menjadi pengingat bahwa ternyata jadi bukan sekadar bak yang di isi air, melainkan di perlukan adanya sirkulasi. Nah, bagian sirkulasi ini komponen penggeraknya adalah mesin seperti pompa kolam dan filter.

Baca juga: Memahami Pentingnya Sirkulasi Air Kolam Renang

Belum lagi membahas pemanas air apabila jenis kolamnya adalah jacuzzi. Mesin tersebut perlu di buat rancangan instalasinya untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan seperti error dan masalah teknis lainnya.

Pada umumnya sistem mekanikal kolam renang akan di tempatkan pada satu tempat, yakni “ruang mesin kolam renang” ukurannya bervariasi standarnya 1.5 meter x 1.5 meter tergantung spesifikasi dari kolam renangnya juga. Kolam yang besar membutuhkkan ruang lebih.

2. E (Electrical) Sistem Instalasi Listrik

Kolam renang membutuhkan instalasi listrik yang tepat. Bagian ini mempunyai kaitan kuat dengan kinerja pompa, filter, water heater, dan bahkan dekorasi indah lampu kolam renang Anda. Ini bagian yang rumit, umumnya seorang engineer akan menggunakan software canggih seperti AutoCAD di komputer untuk merancang hal seperti ini.

Adapun hal yang di tata adalah memetakan panjang sirkuit listrik, menyesuaikannya dengan lokasi pipa, dan sebagainya.

skema rancangan desain kolam renang

Hal teknis yang di lakukan dalam MEP adalah instalasi RCD (Residual Current Device) yang berfungsi sebagai proteksi mendeteksi ketidakseimbangan antara konduktor pengalir arus listrik L (fasa/line) dan konduktor kembali (neutral-0) sehingga lebih aman.

Kemudian kontraktor juga perlu memastikan semua outlet listrik yang terinstall wajib mempunyai penutup yang kedap air untuk mencegah terjadinya korsleting. Untuk penerangan juga perlu memilih lampu khusus kolam renang yang bisa tahan terhadap air. Instalasi di lakukan dengan rapi.

Menurut kontraktor tipe lampu dengan jenis LED lebih baik, karena mampu memberikan penghematan daya mulai dari 30-90% tergantung tipe dan merek dari lampu tersebut.

3. P  (Plambing) Sistem Instalasi Pipa

Dalam konstruksi kolam renang pipa mempunyai peran yang tidak kalah penting, skema rancangan plambing bisa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kondisi kolam renang dalam jangka panjang. Sedikit saja kebocoran atau masalah dalam sistem pipa dampaknya akan fatal.

Oleh karena itu, kontraktor mempunyai tanggung jawab untuk memperhatikan tipe dan jenis pipa yang akan di gunakan dalam instalasi project. Menurut standarnya di perlukan tipe pipa dengan tipe AW yang mempunyai kemampuan tahan terhadap tekanan dan bahan kimia (chemical kolam renang). Adapun untuk ukurannya  1.5 sampai dengan 2 inchi menurut standar yang direkomendasikan.

Tidak berhenti di situ pemasangannya juga harus terancang dengan baik, sama seperti instalasi sistem elektrikal pemasangan pipa juga membutuhkan bantuan software dan tentunya arahan dari arsitek yang andal.

Ini Kelebihan Kolam Renang Dengan Sistem MEP

Dengan menerapkan rancangan MEP pada saat membangun kolam renang, maka Anda bisa mendapatkan berbagai keunggulan. Berikut ini beberapa di antaranya

  • Kolam renang mempunyai struktural yang bagus
  • Kolam renang awet dan tahan lama
  • Tidak mudah terjadi kebocoran dan rembes
  • Penghematan terhadap budget karena jarang di lakukan perbaikan

Masih banyak lagi keunggulan yang di dapatkan oleh konsumen jika membuat kolam renang dengan  skema MEP yang bagus.

Ingin membuat kolam renang yang memenuhi ketiga kriteria di atas? Anda bisa menghubungi kontraktor kolam renang terbaik dari Dwi Karya Pool.